Dalam bukunya A Cup Of Java, Mark Hanusz mengisahkan secara gamblang, "kegilaan" pada kopi Java sudah muncul pada perhelatan/acara "WORLD COLUMBIAN EXHIBITION di Chicago, pesta pringatakan 400tahun penemuan benua Amerika oleh Clombus yang digelar dari bulan Mei-September 1893.
Pada acara World Columbian Exhibition tahun 1893 itu, stall Java adalah paviliun peserta yang paling favorite dan populer, Java Village, sebuah Prototif kampung Jawa yang menampilakan demonstrsi membuatan Batik, Wayang, Gamelan dan juga paling utama paviliun itu menyediakan "Kopi Jawa".
Dengan cepat para pengunjung menyebut minuman yang excits sebagai " A Cup of Java", secangkir Jawa, sejak itu invasi kopi Jawa sebagai minuman yang paling digemari di dunia tidak tertahankan. Bahkan hingga saat ini di beberapa tempat di Amerika, Jawa sinonim dengan kopi.
Para peneliti di Sun Microsystem memberikan nama bahasa pemograman hasil karyanya sebagai "Java", karena kopi Jawalah yang menemani ,mereka disaat-saat bekerja keras memeras otak menghasilkan karya tersebut. Lengkap dengan simbol dan gambar secangkir kopi dengan asap mengepul yang menggugah selera.