Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Misi Penyelamatan

22 Januari 2024   21:43 Diperbarui: 22 Januari 2024   21:45 97 3
Udara yang sejuk kurasakan pagi ini saat aku akan berangkat ke sekolah. Hari yang indah, seindah harapanku untuk menuntut ilmu.

Namun, sepertinya ada keanehan yang terjadi. “Firasatku sih begitu,” gumamku.

Seperti biasanya, aku berangkat dengan berjalan kaki, karena rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah. Kira-kira hanya sekitar satu kilometer saja.

Kulihat jam tanganku, menunjukkan waktu pukul 06.20 dan aku sudah sampai di gerbang sekolah.

Kulihat ada guruku yang telah siap menyambut siswa. Senyum ramah guruku selalu terlihat saat ada siswa yang datang dan menyapa mereka. Tak lupa aku pun juga menundukkan badan sambil menyapa, “Assalamualaikum Pak.”
 
Setelah itu, aku menuju ke kelas dan ternyata sudah ada beberapa siswa yang sedang berbincang di sudut kelas. Saat sampai di tempat duduk kemudian aku buka tasku.

“Ya ampun, ternyata aku tadi lupa membawa buku pelajaran untuk hari ini. HP juga tidak aku bawa, bagaimana ini,” gumamku dalam hati.

Padahal hari ini ada tugas yang harus aku kumpulkan.  
Tadinya aku berniat untuk mengambilnya kembali tetapi, aku mengurungkan niat itu karena sudah terdengar bel masuk kelas.

Dengan berat hati harus ku pasrahkan diriku dihukum Pak Kai, guru yang mengajar pada hari ini.

Kita menunggu Pak Kai tetapi ia ta kunjung datang sampai jam menunjukan pukul 07.30

Akhirnya aku memutuskan untuk mencari Pak Kai. Tidak lupa aku menawarkan teman satu kelas untuk mencarinya Bersama.
 
“Teman teman apakah ada yang mau ikut mencari Pak Kai Bersamaku,” ajakku. “Ngapain dicari kan enak ada jamkos,” bantah Julian. Semua teman kelas pun setuju pada Julian, akhirnya ku putuskan untuk mencari Pak Kai sendirian.

Saat aku keluar kelas hawanya terasa berbeda. “Hawa di sini sepi sekali padahal biasanya ramai anak berkeliaran,” ucapku.
Aku pun melanjutkan perjalanan ke ruang guru. Selama perjalanan ke ruang guru semua kelas terlihat kosong, tidak ada siswa maupun gurunya. Aku pun mengabaikankan keanehan ini dan bergegas ke ruang guru

Setelah sampai ke ruang guru, aku melihat pintu bulat seperti portal. Aku pun sontak kaget, “Hah.. benda apaan itu, sejak kapan dia ada disana.”

Tidak lama aku melihat makhluk aneh seperti monster Bersama Pak Kai yang sedang diikat tangannya. “Makhluk apaan tuh, udah jelek bau lagi,” kataku. Makhluk itu pun berteriak kepada Pak Kai, “Dimana kelas yang masih ada siswa nya !”. “Itu di pojok sana,“ jawab Pak Kai.

Pak Kai menunjuk kelas kita. Mereka pun pergi ke kelas itu yang merupakan kelasku.

Aku pun berpikir, “apa aku masuk portal saja ya untuk menyelamatkan semuanya? ” tanyaku pada diriku sendiri. Aku pun memutuskan untuk masuk.

“Bismillah,” ucapku sebelum masuk dan aku pun segera masuk. Setelah masuk aku pun berpindah semesta lain yang sangat sunyi tapi terkadang bisa ramai sekali.

"Dimana ini? " Tanyaku. Aku pun melihat sebuah kastil yang sangat mengerikan di depan ku sekitar 2 KM. "Pasti semuanya ada di sana, " Kataku.

Aku pun bergegas kesana dengan hati hati agar tidak ketahuan oleh makhluk itu. Sesampainya di dekat kastil badan ku ditarik menuju semak yang ada di samping ku.

Aku pun berkata, "aduh apaan sih narik narik, " Kataku. Lalu aku melihat seorang pria kekar bersama seorang perempuan.

"Kamu gila ya jalan di tengah jalan, nanti kalau tertangkap bagaimana?" Marah perempuan itu.

Aku pun sontak berkata "iya maaf maaf tapi aku tidak ada waktu untuk berdebat dengan kalian.".

Aku pun berdiri dan bergegas pergi, tetapi mereka tidak membiarkanku pergi. "Minggirlah aku mau lewat!" Kata ku. "Nggak," Kata pria itu dengan sinis.

Aku pun duduk sambil menahan amarah ku. Lalu perempuan itu mulai mengenalkan diri. "Hai, namaku Bell dan pria ini namanya Geld, " Katanya.

 "Ngapain kamu ada di semesta ini?" Tanya Bell. Aku pun menjawab, "aku kesini untuk mengalahkan monster itu dan mengembalikan semua siswa dan guru di sekolahku".
Geld berkata, “bagaimana kalua kita bekerja sama mengalahkan nya,soalnya makhluk ini juga membuat resah kerjaan kami”.

 “Boleh,” kataku.

 “Ayo kita susun rencana!” kata Bell.

 Setelah Menyusun rencana kami pun masuk lewat bolongan yang ada di kastil. Kami pun langsung mengalahkan satu per satu penjaga yang ada di dalam kastil

Tibalah kami di ruangan raja makhluk itu. “Tamatlah riwayat kalian disini!” kata raja.

“Apa iya?” tanyaku.

Karena merasa diremehkan raja itu pun langsung menyerang kami.

“Satu dong lawanya,” kata raja yang kesusahan karena melawan kami bertiga.

“Ayo kalahkan dia!” teriakan warga sekolah yang menyaksikan pertandingan kami di tahanan.


Setelah raja pun terkalahkan.

Kami bergegas mengeluarkan warga sekolah yang sedang ditahan.

“Terimakasih ya, Geld dan Bell,” kataku.

“Tidak masalah,” kata Geld

Setelah itu aku dan warga sekolah pun langsung menuju portal dan ingin masuk.

“Sampai jumpa, semoga kalian sehat selalu,” ucap terima kasihku

“Yak kamu juga,” jawab Bell

Kami pun masuk ke portal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun