Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Berawal dari Kora-kora, Menjadi Sebuah Harta

6 Desember 2022   13:28 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:50 526 0
SOLO - Matahari di siang hari yang mulai memanas menyelimuti seluruh Kawasan De Tjolomadoe tempat dimana Muktamar Fair diselenggarakan. Terlihat raut wajah seorang bapak pemilik wahana kora-kora yang letih kehabisan tenaga. Bapak ini kelihatan sangat bahagia ketika ramai yang ingin naik di wahana kora-kora tersebut.


Bapak pemilik wahana permainan kora-kora ini adalah seorang Muhammadiyah sejati, oleh karena itu bukan hanya berniatkan untuk menjaga kora-kora tersebut, akan tetapi Ia juga berkeinginan untuk menyaksikan keseruan Muktamar pada kali ini. Keuntungan Ia saat menjaga permainan kora-kora ini juga tidak seberapa tapi memang menjaga kora-kora diniatkan sebagai ibadah.


Selain stand pameran maupun stand makanan, di Muktamar Fair kali ini ada salah satu wahana permainan yaitu Kora-kora. Permainan ini adalah salah satu yang menarik perhatian sekitar di Muktamar Fair kali ini. Muktamar kali ini merupakan satu-satunya Muktamar yang ada wahana permainanya agar lebih menarik perhatian dikalangan remaja saat ini.


"Saya merasa bangga bisa mengikuti acara Muktamar pada kali ini, walaupun hanya menjadi seorang penjaga kora-kora, dan saya juga menjaga kora-kora ini untuk menghidupi kebutuhan keluarga sehari-hari walau keuntungannya tidak seberapan," ujar bapak penjaga kora-kora.


Menjadi seorang penjaga kora-kora bukan merupakan pekerjaan yang mudah karena Ia harus menjaga keamanan dan keselamatan pengunjungnya, namun Ia selalu menjaga dengan sepenuh hati walaupun diterja panas teriknya matahari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun