Sejarah Islam mencatat Muhammad Al-Fatih sebagai salah satu pemuda yang telah menorehkan prestasi besar. Di usianya yang belum genap 23 tahun, ia berhasil menaklukkan Konstantinopel, sebuah kota yang selama berabad-abad menjadi simbol kekuatan Kekaisaran Bizantium. Prestasi ini bukanlah hasil dari keberuntungan semata, melainkan buah dari persiapan matang, visi besar, dan keyakinan yang kokoh. Kisahnya menjadi cerminan nyata bagaimana seorang pemuda mampu membawa perubahan besar dalam sejarah peradaban, dan relevansinya tetap terasa hingga saat ini. Â
KEMBALI KE ARTIKEL