Bayangkan dulu kepahitan itu, sebelum Anda menari-nari di atas penderitaan orang lain dengan asal posting demi Populer. AA Gym adalah Manusia Biasa. Dan Manusia Biasa itulah maka beliau mendapat ujian dari Sang Pencipta. Termasuk masalahnya dengan Istri Pertama. Pasti kalau Anda berpikir lebih dewasa ke arah itu akan berpikir berkali-kali untuk posting tentang AA Gym. Ya, sudah cukup.
Karena sekarang sudah keterlaluan. Kalau tulisan tentang AA Gym dari sudut pandang Mukti Ali, saya masih bisa maklum. Toh, Admin mengganjarnya dengan HL. Juga tulisan Hadi Samsyul tentang AA Gym, mungkin untuk tujuan lebih tahu dan lebih dekat siapa AA Gym. Tapi semakin ke sini, tulisan AA Gym kemudian dipakai untuk menjebak pembaca, tujuannya apalagi kalau tidak untuk nangkring di Terpopuler.
Ada Posting AA Gym bahkan di sandingkan dengan tulisan Cewek-Cewek Seksi. Ada yang memanfaatkan AA Gym untuk pamer postingan sampahnya. Ini maksudnya apa? Kompasianer pengejar klik ini, cuma berpikir dangkal, 'ah, dengan bawa-bawa judul AA Gym pasti laku! Nanti kalau nggak laku ya, kasih judul ONANI, BUGIL, dan SARA. Baru sehari saja Pak Pepih turun langsung ke gelanggang dengan postingan mengajak semua untuk menulis dengan baik, eh, sekarang seolah menantang, terbit postingan tidak bermutu.
Tapi kalau pikiran mereka waras, ah, kembalikan aja pada diri mereka, coba kalau mereka yang lagi kena masalah rumah tangga, mau cerai, terus buat gunjingan tetangga? Kasihan kan anak dan istri ikut kena akibat dari pergunjingan itu?
Itu kalau mereka masih berakal sehat.