Hati saya pilu jika mendengar cerita dari ayah bagaimana dia bertahan untuk tetap sekolah dan menjadi tulang punggung keluarga yang telah kehilangan kedua orang tuanya sejak menginjak bangku SMA. Kehidupan yang keras dilalui ayah, mulai dari berangkat sekolah dengan menjunjung sayur setelah sholat subhu melalui sungai (sungai di sebuah desa bernama Desa Kalimbubu, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan), sesampainya ditepi sungai segera ayah menuju pasar yang tidak jauh dari sungai dan menjajakan sayur kangkung pekerjaan yang juga dilakukan semua saudaranya sebelum ke sekolah. Namun hal itulah yang membuat ayah saya menjadi luar biasa, menjadi anak ke-tiga dari lima bersaudara ayah berjuang keras menjadi yang pertama mendapatkan pekerjaan (TNI AD) diantara saudaranya. Dengan gajinya yang tidak seberapa dia menghidupi dan membantu kedua kakak dan adiknya mendapatkan pekerjaan. Alahmdulillah kini semua saudaranya mendapat pekerjaan, ada yang berprofesi sebagai Guru, Pegawai PLN, dan Bidan. Ternyata memang benar kerja keras, semangat pantang menyerah dan selalu bersyukur adalah salah satu modal untuk menjadi orang yang sukses.
KEMBALI KE ARTIKEL