Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

FPI Yang Kerap Diadu Domba

21 November 2020   16:16 Diperbarui: 21 November 2020   16:19 184 3
Tulisan ini saya buat tanpa adanya maksud tujuan tertentu melainkan untuk perdamaian dan kerukunan antara segala lapisan elemen-elemen bangsa.

Belum habis adu domba FPI vs NU, lanjut lagi adu domba FPI vs TNI.

FPI & NU bagai 2 saudara kandung yang saling menghormati satu sama lain, kemudian disulut api emosi oleh pernyataan ust Pansos (yg selalu gagal pansos) Maheer. Dikipas2 oleh buzzer pembenci FPI.

Banyak mubaligh/ulama FPI yg sowan dan hormat pada ulama NU, begitupun sebaliknya. Banyak ulama2 NU jugaa menghormati dan mendukung semangat pergerakan FPI.

Tidak hanya ulamanya, banyak para santi jebolan pesantren NU juga yg jadi bagian/anggota dari FPI begitupun sebaliknya, ada banyak juga jemaah FPI yg sangat mencintai dan mengagumi ceramah2 dari tokoh-tokoh ulama NU.

Dua bersaudara ini hidup harmonis, sampai2 antek dan penyusup datang memanas2i hubungan antara keduanya.

Lanjut giliran FPI vs TNI yang sedang di adu domba.

Sangat tidak bisa dipungkiri lagi bahwa selama ini aksi nyata persahabatan antara FPI dan TNI sangat-sangat membuat remuk hati para mafia negara.

Hampir 2 dekade Kolaborasi TNI dan FPI selalu terdepan dalam membantu dan menolong korban bencana yang kerap terjadi di negeri ini. Tiba-tiba diadu domba oleh pasukan TNI KW (yang katanya khusus) baru diresmikan (kemarin sore) beberapa bulan lalu sudah membuat gaduh dan adu domba Komandan beserta prajurit-prajurit TNI ke jemaah dan ulama FPI.

Berpenampilan sangar dan bersenjata super lengkap bak menghadapi Perang Dunia turun kejalan tidak tahunya cuma menurunkan Baliho yang fakta nya tidak melanggar hukum.

FPI yang kata tuan Mayjen dari Pangdam, "HRS adalah rakyat biasa", secara tidak langsung statementnya memberitahukan bahwa ada negara ini mempunyai "Rakyat Istimewa" yang tidak suka terhadap rakyat biasa. Entah siapa "Rakyat Luar Biasa/Istimewa/Elit" itu tuan jendral?

Jika seorang jendral benar telah membeda-bedakan rakyat biasa dgn rakyat elit, lalu kemanakah nilai dasar ideologi Pancasila kita pada sila ke-5?

Masih ingat kalau Pak karno pernah bilang "TNI Lahir dari rahim rakyat" ada juga yang bilang "TNI adalah anak kandung rakyat".

Lalu kenapa sekarang TNI ingin menakut2i bahkan tidak segan mengarahkan moncong senapannya ke hidung rakyat yang padahal rakyat itu tidak melakukan pelanggaran norma-norma hukum, baik hukum konstitusional maupun hukum kelembagaan?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun