Namaku nabila. Aku bukan siapa-siapa, aku hanya susunan tulang yang dibalut seonggok daging, kemudian ditiupkan ruh kedalamnya oleh dzat yang maha menciptakkan. Ya, ruh. Ruh itu membuatku ada, membuatku menagis dan tertawa, tertidur dan terjaga. Aku tak tau wujudnya seperti apa, bahkan ketika pergi meninggalkan jasad pun aku tak tahu kemana dia pergi sesungguhnya. Akhirat, begitu kata mereka. Tapi seperti apa akhirat? Dimana? Bagaimana bisa? Semuanya memang tidak bisa dirasionalkan. Hanya satu yang menyakinkan aku, bahwa semua itu ada yang menciptakan, dan yang menciptakanku tentulah lebih hebat dari apapun, termasuk akhirat yang tak bisa di jangkau mata. Dan itulah yang mendamparkanku disini, di suatu tempat "unik" yang justru memberikan jawaban atas semua pertanyaaanku. Menyejukkan padang gersang dihatiku.
KEMBALI KE ARTIKEL