Suatu hari, saya pernah merasa tidak nyaman karena ucapan salah seorang teman. Menurutnya, di usia kepala dua keatas ini, seseorang sudah sepantasnya tidak membaca novel atau karya fiksi. Hal tersebut nampak jelas dari nada bicaranya yang terkesan terdengar seperti
'Hah? di usia sekarang masih doyan baca novel?' kemudian diperkuat dengan ia yang mulai merekomendasikan buku
self improvement kepada saya. Saat itu, saya merasa sedikit tersinggung dan ingin menjelaskan bahwa novel tidak sebatas fantasi percintaan yang mampu membuat hati berbunga-bunga, novel tidak selalu menggiurkan ketika memiliki
plot twist yang
mindblowing. Akan saya tegaskan di awal, bahwa menurut saya semua buku pasti ada peminatnya masing- masing. Saya pun memiliki dan membaca beberapa buku
self improvement, salah satunya adalah
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodoamat yang sekarang raib entah dimana keberadaannya. Â
Â
KEMBALI KE ARTIKEL