Awal mengenal Kompasiana hanya ingin membaca, tak ada niat juga untuk menulis atau sampai mencari cinta di Kompasiana. Tapi dari Kompasiana saya tidak hanya mendapat bacaan berkualitas dari tulisan para kompasianer yang begitu banyak tersaji setiap saat.
di Kompasiana pun saya jadi bisa menghasilkan tulisan tidak hanya bentuk puisi, cerpen tapi juga cerbung. Dan tidak hanya itu tulisan saya pun pernah dimuat di Koran Kompas serta memenangkan lomba walaupun hanya pemenang favorit. Hanya syukur alhamdulillah yang selalu saya ucapkan atas semua ini.
Tentang cinta sendiri, saya menemukan banyak cinta di Kompasiana, mulai dari cinta teman-teman Kompasianer yang sudah bertemu maupun yang masih jauh dimata Sampai cinta seseorang yang kini akan menjadi calon ayah dari bayi yang sedang saya kandung kini.
Begitupun dengan teman-teman kompasianer yang jarang sekali bertemu tapi entah mengapa saya merasa sangat dekat dengan mereka, bahkan saya sampai mempunyai sahabat maya yang sampai saat ini belum saya temui tapi begitu baik dan mau mendengarkan segala keluh kesah saya serta membantu memecahkan masalah yang saya hadapi.
Cinta pertama saya di Kompasiana adalah seseorang yang kini menjadi imam, sahabat, calon ayah untuk anak-anak saya. Ya, dia saya temukan di Kompasiana. Sampai sekarangpun kami tidak menyangka kami akan menikah karena bertemu didunia maya, dunia yang selama ini kami hanya mencari teman, bukan mencari jodoh. Tapi, itulah jodoh tak ada yang tau kapan dia akan datang, sekalipun jarak yang begitu jauh antara ibukota Indonesia dan negeri Gingseng. Namun mampu menyatukan kami hingga sampai pada ikatan yang kini menghalalkan kami dan Tuhan langsung memberi berkah kepada kami dengan menitipkan calon kompasianer lagi di perut saya kini.