Mimpi semalam begitu nyata, dia kembali menemui Aira untuk mengatakan bahwa pertunangannya tidak berakhir dipelaminan. Karena wanita itu lebih memilih laki-laki lain yang lebih kaya dan muda darinya.
“Ah, entah mengapa dia harus menemuiku, disaat rasa itu telah sirna. Cinta dan sayangku kini milik orang lain, walaupun pertemuan kami dapat dihitung dengan jari dalam setahun. Tapi hati kami selalu menyatu”. Lirih Aira dalam hati.
“ Aira, kembalilah padaku, jangan kamu menunggunya, dia takkan datang lagi”. Bara Berusaha membujuk Aira agar kembali kepelukannya. Tapi Aira menolaknya dengan halus, tanpa ada sedikitpun hasrat untuk membalas dendam.
Padahal saat Bara bersama wanita itu, dia sering sekali menyakiti Aira, dengan membalas sms ucapan selamat Aira dengan kata-kata yang menyakitkan. Ataupun perbuatan Bara yang ketika berpapasan dengan Aira yang menganggap Aira itu seperti tidak ada, dan membuang muka terhadap Aira.
“Maaf ya Bar, hati dan cinta ini kuncinya ada padanya” Jawab Aira dengan pelan dan Bara langsung pergi dengan lemas menjauhi Aira. Aira kini lega dan langsung mengambil hp untuk menelepon sang pengunci hatinya kini.
**Tanpa kompor hanya isengan :P