16 Juli 2010 03:50Diperbarui: 26 Juni 2015 14:504350
Hari ini puasa syabanku yang kedua, bukan hendak sombong, melainkan sekadar ingin memuaskan naluri menulisku.Jam 3 pagi alarm ponselku berbunyi, tetapi kelopak mataku masih enggan membuka. Setelah dering berulang kali memanggil, barulah indra terpentingku itu bisa membelalak sempurna. Aku pun beranjak dari ranjang, bergegas menuju kamar ibu, membangunkan beliau untuk sahur bersama.Kubiarkan ibu mengambil wudhu terlebih dahulu dan aku memasak telur dadar untuk menu sahur kami pagi tadi. Air juga kumasak untuk membuat teh manis buat kami berdua.Setelah semua selesai baru kuberwudhu dan kemudian menjalankan sholat tahajudku sendiri, sedang ibu yang telah menunaikan sholatnya mulai mengambil menu sahurnya.Kami sahur bersama sambil menikmati acara cahaya hati ust. Arifin Ilham ditelevisi. Jika sedang puasa kami selalu ingat masa-masa ramadhan bersama alm ayah. Bagaimana beliau yang selalu membangunkan kami di waktu sahur dan membuatkan kami es campur ala beliau untuk berbuka.Tak ada yang istimewa untuk hari ini selain hari ini hari jumat yang dimulai dengan hujan deras dan mimpi buruk setelah shubuh.Tulisan inipun hanya tulisan biasa dari seorang rahmi yang selalu merasa tulisannya belepotan, hehehehe.Tidak ada yang istimewa pula dari tulisan ini, selain tulisan iseng guna mengaburkan rasa dingin yang begitu menggoda mata ini untuk kembali berselimut walaupun hanya impian belaka.Tapi di hari jumat ini tak ada salahnya aku mengajak teman-teman untuk berbagi kepada yang lain berapapun dan apapun bentuknya. Bukankah hari jum'at adalah hari terbaik untuk bershodaqoh? walaupun semua hari adalah hari yang baik untuk berbagi.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.