Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Food Estate di Sumatera Barat: Atur Strategi untuk Cegah Kegagalan!

17 September 2024   09:35 Diperbarui: 17 September 2024   13:48 127 1

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai mendorong program pengembangan food estate daerah.  Program ini sudah dimulai sejak tahun 2022. Penanaman jangung perdana yang dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia, yang juga dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat, khususnya di daerah Agam, yang dipimpin oleh Komandan Kodim 0304/Agam Letkol Czi Renggo Yudi Ariesko S.E. Kegiatan ini merupakan inisiasi Bapak Kasad dalam hal ketahanan Pangan.dengan luas lahan 21 Hektar bertempat di Jorong V Sungai Jaring Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Senin (25/07/2022).

Pertanyaannya adalah, apakah hanya tanaman jagung yang menjadi perhatian utama dalam pengembangan food estate di daerah ini? Bukankah Sumatera Barat merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di Indonesia? Berdasarkan pertanyaan  tersebut, maka perlu dilakukan tinjauan mengenai strategi pengembangan food estate di Sumatera Barat, khususnya untuk tanaman padi. 


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Sumatera Barat merupakan salah satu dari sepuluh daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Provinsi Sumatera Barat mampu menghasilkan padi sebanyak 1.361.769 ton atau setara 784.433 ton beras dengan luas panen sebesar 285.474 ha pada tahun 2021 (BPS, 2022). Lahan potensial untuk pengembangan food estate di Sumatera Barat adalah Pesisir Selatan, Solok, Tanah Datar, Padang Pariaman, Agam,Lima Puluh Kota dan Pasaman dengan luas panen 223.871,77 ha dan jumlah produksi 1.074.680,49 ton. 


Berdasarkan data tersebut, Pemprov Sumatera Barat mulai melakukan kegiatan pelatihan untuk mendorong pembentukan lumbung pangan masyarakat skala desa dan nagari, yang dikelola secara berkelompok dengan tujuan untuk mengembangkan cadangan pangan bagi masyarakat. 

Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat, dimana penerapannya menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital. Apabila strategi pengembangan food estate di Sumatera Barat dilakukan secara tepat maka dapat menciptakan ketahanan pangan dan untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi, bencana alam dan bencana non alam.


Faktor yang dominan dalam strategi pengembangan food estate di Sumatera Barat dapat mengacu pada faktor yang telah dikembangkan oleh Clapp, et al. (2022), anatara lain: faktor ketersediaan pangan maupun Sumber Daya Manusia, akses distribusi rantai pasok, pemanfaatan dan stabilitas harga pangan, badan pengelola serta keberlanjutan.


1. Ketersediaan Pasokan Pangan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sumatera Barat merupakan salah satu dari 10 daerah penghasil beras terbesar di Indonesia pada tahun 2021. Hasil dan Wilayah Produksi Untuk Komoditas Tanaman Pangan Padi dan Beras di Sumatera Barat berdasarkan data BPS pada tahun 2022.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun