A Step Closer to Green Economy: Tesco, South Korea Supermarket
30 September 2011 04:59Diperbarui: 26 Juni 2015 01:29560
Tesco, sebuah supermarket terbesar ke-2 di Korea (meski bukan supermarket asli dari Korea), menjalankan sebuah strategi marketing untuk meningkatkan volume pembelian masyarakat di supermarketnya. Masalahnya, jumlah unit tokonya kalah dibandingkan pesaing : E-mart; yang merupakan supermarket nomer 1 di Korea Selatan. Jadi, bagaimana Tesco (Homeplus) dapat meningkatkan pembelian tanpa harus meningkatkan jumlah toko?Video tentang TESCO bisa dilihat disiniStrategi yang diterapkan mereka simpel namun high impact. Inilah yang betul-betul disebut dengan "Advertsing that Works". Berbekal dengan insight masyarakat Korea Selatan yang super sibuk dan aktivitas berbelanja 1-minggu sekali saja sudah seperti siksaan, maka mereka berpikir: "bagaimana kalau tokonya mendatangi konsumen?" Bukan tokonya dateng ke rumah yah, tapi belanjaan dateng ke rumah. Lho, cara belanjanya gimana? Konsumen bisa mengakses tokonya tiap saat/di daerah sekitar mereka, dalam hal ini subway.Teknik yg dipakai adalah dengan scan QR Code (fyi, telepon di Korea itu udah smart phone semua. Sama kaya Jepang). Nanti setelah nge-scan barang yang dipengen, masuk ke keranjang, bayar pakai credit card (entah debit bisa apa engga), dan VOILA, belanjaan sampai ke rumah.Lho, mana green nya?Liat video yang ini dulu deh (serupa tapi tak sama): presentasi ide ini pada saat Young Spikes Asia di Singapura. (sourtesy of Juara Agency, Jkt)
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.