Wanita menjadi objek kerinduan maskulin yang tertinggi dan mulia; dia menjadi personafikasi Ilahi, yang meliputi ciri-ciri aktif dan pasif, maskulin dan feminin di dalam diriNya sendiri. Sifat aktif dan sekaligus pasif yang mendadakan kerinduan maskulin pada feminin dimana ia berasal sebagai akar dan sumber segala sesuatu selain diriNya. (untuk lebih jauh, silahkan merujuk bagian kedua tulisan ini).
KEMBALI KE ARTIKEL