Lalu, sebagai mahasiswa KKN UNAND yang bertempat di desa tersebut, tentu sudah menjadi rutinitas bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan sosial masyarakat disana. Bersama dengan para sesepuh, tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, dan perangkat jorong lainnya, mahasiswa mengikuti kegiatan tersebut dengan guncangan adrenalin yang kuat dan penuh rasa penasaran. Bagaimana tidak, kegiatan Doa' Tolak Bala tersebut dimulai pada jam 10 malam dengan berkunjung ke tempat-tempat angker di desa tersebut sampai selesai.
Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk meminta permohonan kepada Allah SWT agar memberikan pagar perlindungan pada setiap titik-titik, terutama yang rawan di desa tersebut. Hal ini dilakukan juga demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat desa dari marabahaya yang tak terlihat. Melihat dan mengikuti kegiatan Doa' Tolak Bala ini secara langsung, Akram yang merupakan salah satu mahasiswa KKN disana berpendapat,
"Selama KKN di Bangun Rejo, entah kenapa religiusitas saya meningkat. Saya jadi terbiasa bersholawat dan dzikir selama berada disini" ungkapnya.
Hal itupun juga diamini oleh teman-temannya yang lain, sebab selain mengunjungi tempat-tempat angker dengan berdoa bersama, mereka juga selalu mengikuti wirid suro-an setiap minggunya disana. Ditambah dengan masyarakatnya yang ramah tamah dan sangat menghargai kehadiran mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Bangun Rejo, membuat desa tersebut bagaikan desa imajinasi yang ada didalam kisah dongeng sebelum tidur. Namun, desa seperti kisah dalam dongeng ternyata tidaklah selalu fiksi, desa itu ada dengan segala keunikan didalamnya.