Tapi jalanan setapak yang buruk ini lebih layak dipilih atau kalaupun terpaksa memilihnya adalah kesempatan untuk mematangkan jiwa.. dengan melewatinya, engkau akan tau rasanya tertusuk duri tanaman liar disisinya, gemetarnya lutut mendaki dan menurun, basahnya peluh oleh sengatan panas terik sang mentari atau gigil gemeretak gigi karena dinginnya guyuran air hujan, sakitnya ujung kaki terantuk batu-batu yang menjadi penghias, gemetarnya sekujur badan melewati tiap jembatan-jembatan tua dan sensasi akan jatuhnya..
lalu setelah itu, engkau akan merasakan betapa berwarnanya perjalananmu, betapa bahagianya engkau berhasil melewati semuanya, dan betapa kuatnya engkau tertempa dan betapa bersyukurnya perasaanmu...
dan engkau akan lebih siap untuk melewati jalanan setapak yang bahkan lebih buruk lagi...
Jalanan buruk tidaklah buruk.. dipenghujungnya ada hikmah, ada kebahagiaan, ada kekuatan, ada pembelajaran, dan ada pengertian akan hakikat kehidupan..
Bagaimanapun, semua perjuangan adalah berbayar, pernah menanam tentu akan menuai.. dan pastikan kita menanam yang baik dari benih yang terpilih.. :)