Ada dua jalan yang menghadang kita di persimpangan. Ke kanan atau ke kiri.
Tinggallah kita berdua di hadapkan pada pilihan, mau kemanakah kita?
Apakah kamu masih memilih jalan yang sama denganku? Ataukah kamu memilih jalan yang berbeda.
Tapi, ingatkah kau sahabat, betapa sebelum kita sampai ke persimpangan itu kita sudah melalui banyak hal.
Ketika kau tertinggal, aku akan menunggumu. Sehingga kita bisa melalui-nya bersama.
Ketika kau ada masalah, maka dengan senang hati aku akan mendengarkan masalahmu.
Ketika kau kesepian, aku akan selalu ada di sampingku.
Dan hal-hal lainnya, yang aku yakin sebaliknya kamu akan melakukan hal yang sama untukku.
Tapi,
Harus kuakui, terkadang ada beberapa hal yang tak ku mengerti tentangmu.
Kadang kau diam seribu bahasa.
Ketika aku menyapamu, kau hanya diam.
Apakah kau menyimpan masalah denganku? maka ceritakanlah!
Bila aku salah, katakanlah meski itu pahit! Katakan!
Bila aku adalah penghalang bagimu, maka katakan!
Sahabat adalah susah sama susah dan senang sama senang.
Jujur saja, sekarang aku tak menemukannya pada dirimu.
Kemana dirimu yang dulu, sahabat?
Sahabat, kita sudah di persimpangan.
Sungguh aku berharap kita bisa memilih jalan yang sama.
Tapi bila mengambil jalan yang berbeda adalah yang terbaik
Mungkin kita memang harus berpisah di persimpangan ini.
Memang, ada peribahasa berkata "Katakanlah, meski itu pahit" --- tapi aku tak bisa, sahabat.