Tak ada yang mengira, garis tangan membawaku hidup di desa Wanasigra, sebuah desa paling ujung Tasikmalaya. Beratap kabut Gunung Cikuray, kakinya adalah jembatan batas Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Tidak ada yang menyenangkan selain hamparan sawah berundak-undak, celoteh bocah yang mulai akrab dengan cangkul, serta generasi muda yang mau bersahabat dengan miskin.
KEMBALI KE ARTIKEL