Pernahkah kita berpikir bagaimana sebuah rasa bisa muncul, bertahan, dan hilang? Sebuah pertanyaan yang mudah sekaligus sukar untuk difinalisasi jawabannya. Mengapa mudah? Tentu karena setiap orang punya penafsiran yang berbeda tentang rasa atau cinta tergantung dari pengalaman empiris yang dilaluinya, sehingga justifikasi soal rasa menjadi mudah untuk didefinisikan, tetapi ini siaftnya jelas subjektif.
KEMBALI KE ARTIKEL