Tubuh Kardun terkulai lemas, terbaring tanpa daya di atas ranjangnya. Tatapan matanya kosong, bibirnya kaku. Kardun nampak sekali makin murung beberapa hari ini. Bahkan sejak malam hari ia tidak dapat tidur, mulutnya memang tertutup rapat, namun batin dan jiwanya terus menjerit dan menggugat. Pikirannya terganggu sekelumit permasalahan, sampai-sampai membuat raganya angkat tangan dan stress dibuatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL