Ketegangan yang menyelimuti Izal, Ical, dan Iman makin lama makin memuncak. Pandangan sinis dari kaum bro terlihat jelas di pelupuk mata. Tatapan tajam penuh amarah itu dibuktikan dengan merahnya padamnya bola mata mereka. Tidak banyak berkedip, terus memelototi. Wajah datar serta kerutan di dahi menjadi tanda mutlak bahwa para kaum bro coba mengintimidasi para kaum pro yang ada. Maka tidak heran kondisi ini membuat suasana di selasar masjid menjadi sangat mencekam.
KEMBALI KE ARTIKEL