Apa risiko yang terkait dengan minuman kemasan manis ini? Mari simak ulasan lengkap di artikel selanjutnya.
Bahaya Mengonsumsi Terlalu Banyak Minuman Manis Pada dasarnya, minuman kemasan manis mengandung banyak gula dan kalori, sehingga jika dikonsumsi terlalu banyak, dapat menyebabkan obesitas dan penyakit lainnya. Konsumsi yang berlebihan harus diwaspadai.
Penjelasan lengkap ada di sini.
1. Risiko Obesitas Meningkat
Salah satu bahaya minuman kemasan adalah mereka dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengalami obesitas atau berat badan berlebih.
Fruktosa, yaitu jenis gula sederhana yang dicerna tubuh secara cepat, biasanya terdapat dalam minuman kemasan manis.
Hal ini berpotensi menyebabkan seseorang mengonsumsinya secara berlebihan, sehingga asupan kalori harian seseorang melebihi batas normal. Selain itu, ada bukti bahwa resistensi hormon leptin, yaitu hormon yang mengontrol nafsu makan dan memberi tubuh sinyal kenyang. Jika seseorang memiliki resistensi leptin, mereka tidak dapat menghasilkan hormon leptin dengan baik, yang berarti mereka sering lapar dan ingin makan terlalu banyak. Ini meningkatkan risiko obesitas.
2. Risiko Munculnya Diabetes
Minuman kemasan berpemanis dapat meningkatkan risiko diabetes dan menyebabkan resistensi hormon insulin.Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Pediatrics, remaja Taiwan berusia delapan belas hingga dua belas tahun melihat bagaimana konsumsi minuman yang mengandung banyak fruktosa berdampak pada kesehatan mereka. Hasilnya, ditemukan bahwa remaja yang lebih banyak mengonsumsi minuman kemasan berpemanis akan mengalami resistensi insulin. Untuk informasi, hormon insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula darah tubuh, juga dikenal sebagai glukosa. Sel-sel tubuh yang memiliki resistensi insulin tidak merespons insulin dengan cara yang normal.Akibatnya, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan mudah, sehingga menumpuk di dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan diabetes.
3. Memiliki Potensi untuk Menyebabkan Penyakit Liver
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, minuman kemasan manis mengandung banyak fruktosa. Sangat penting untuk diingat bahwa organ hati terlibat dalam proses metabolisme fruktosa. Ketika terlalu banyak fruktosa masuk ke dalam organ hati, maka sisa fruktosa akan diolah menjadi lemak.
NAFLD (Nonalcoholic Fatty Liver Disease) adalah kondisi yang dapat menyebabkan lemak berlebih di hati. Jika tidak ditangani dengan tepat, mala dapat berkembang menjadi kerusakan jaringan hati hingga gagal hati.
4. Memiliki Potensi untuk Menimbulkan Adiksi
Minuman kemasan manis biasanya mengandung banyak gula. Perlu diketahui bahwa gula adalah zat yang dapat menyebabkan adiksi jika dikonsumsi terlalu banyak. Ini karena konsumsi berlebihan gula dapat menyebabkan pelepasan hormon dopamin dalam jumlah besar. Karena hormon dopamin adalah hormon yang dapat membuat orang merasa senang, mengonsumsi gula berlebihan dapat menjadi kecanduan untuk menikmati perasaan senang.
5. Mempengaruhi Kondisi Kesehatan Rongga Mulut
Kesehatan gigi Anda juga dapat terpengaruh oleh konsumsi minuman kemasan manis yang berlebihan, terutama minuman bersoda. Sepertinya kerusakan struktur gigi disebabkan oleh asam karbonat, asam fosfat, dan gula yang ditemukan dalam minuman bersoda.
6. Faktor Penyebab Artritis
Gout Artritis gout adalah penyakit yang menyebabkan nyeri dan peradangan pada persendian karena penumpukan kristal asam urat di dalamnya. Konsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat, seperti minuman kemasan manis, dapat menyebabkan kondisi ini karena menghasilkan lebih banyak asam urat melalui proses metabolisme fruktosa.
7. Menyebabkan Pembentukan Batu Ginjal
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Journal of the American Society of Nephrology, orang yang minum minuman kemasan manis yang mengandung gula, soda, atau pemanis buatan lebih rentan mengalami penyakit batu ginjal. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya minuman ringan ini dan mulai mengurangi porsi yang mereka konsumsi.
8. Tingkat Risiko Penyakit Jantung yang Tinggi
Salah satu bahaya minuman kemasan manis adalah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena fruktosa yang terkandung dalam minuman ini dapat menyebabkan peradangan dan penumpukan lemak di sel-sel otot jantung.
9. Berhubungan dengan Tingkat Risiko Demensia yang Meningkat
Kandungan gula tinggi di minuman kemasan manis juga diduga terkait dengan faktor risiko demensia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa peningkatan kadar glukosa darah (glukosa) dapat meningkatkan kemungkinan terkena demensia. Perlu diingat bahwa efek samping atau reaksi terhadap minuman kemasan manis dapat berbeda pada setiap orang.
10. Tingkat kolesterol tinggi
Minuman kemasan dapat meningkatkan kolesterol jahat, yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan risiko penyakit jantung dan stroke.
11. Kandungan Pewarna dan Pengawet Sintetis
Untuk menjaga daya tahan dan penampilan minuman, kemasan sering mengandung pewarna dan pengawet buatan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, bahan buatan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda. Menurut beberapa penelitian, bahan pengawet dan pewarna tertentu dapat menyebabkan perilaku yang tidak normal pada anak-anak, seperti hiperaktif, dan pada orang dewasa, penggunaan jangka panjang kandungan kimia buatan dapat meningkatkan risiko penyakit hati dan kanker.
12. Penyakit Pencernaan
Beberapa minuman kemasan mengandung kafein atau bahan tambahan lainnya yang dapat mengganggu pencernaan. Kandungan kafein yang tinggi dapat meningkatkan asam lambung, yang dapat menyebabkan peradangan pada lambung.
Pemanis buatan dalam minuman kemasan dapat mengganggu keseimbangan mikroba usus, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Dengan adanya berbagai risiko kesehatan tersebut, tentu para dokter dan ahli kesehatan tidak menganjurkan Anda untuk sering-sering mengonsumsi minuman kemasan.
Untuk mengetahui batas aman konsumsi minuman kemasan, Anda harus terlebih dahulu tahu berapa batas konsumsi gula per hari yang wajar.
 Menurut Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, asupan gula harian tidak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per hari.
 Untuk anak-anak, batas ini tentu akan lebih rendah, yakni sekitar 12--25 gram per hari atau setengah dari batas konsumsi orang dewasa.
Sementara itu, dalam sekaleng minuman bersoda ukuran 200 ml umumnya memiliki kadar gulanya mencapai 21 gram.
 Hal ini bahkan sudah memenuhi hampir setengah batas konsumsi gula harian. Belum lagi, Anda juga mengonsumsi nasi dan makanan ringan yang meningkatkan asupan gula.
 Jika ditotal rata-rata, Anda bisa mengonsumsi gula lebih dari 80 gram per hari. Tentu, hal ini akan membuat risiko akan penyakit kronis di atas naik berkali-kali lipat.
 Jadi, konsumsi minuman ringan sekaleng setiap hari saja sudah termasuk berlebihan. Bila Anda tetap ingin mengonsumsinya, sebaiknya kurangi takaran atau batasi paling banyak minum dua kali seminggu.
Oleh karena itu, mengonsumsi minuman kemasan secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Dari masalah gula darah hingga risiko penyakit jangka panjang seperti penyakit jantung dan ginjal. Mengurangi jumlah minuman kemasan dan gantinya dengan air putih atau jus buah segar tanpa gula. Dalam jangka panjang, menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang sehat akan sangat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda.
Kunjungi Rumah Sakit Siloam terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik untuk mendapatkan rekomendasi tentang minuman kemasan yang aman dan sesuai dengan kondisi medis Anda.