Selfharm dapat terjadi dengan berbagai cara mulai dari yang ringan hingga serius. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk mengurangi ketegangan atau beban pikiran agar merasa lebih tenang dan lega dari perasaan yang tidak nyaman akibat masalah yang tengah dirasakan. Lalu, sebenarnya apa sih self harm itu? dan mengapa tindakan tersebut sering dilakukan oleh mahasiswa akhir-akhir ini?
Memahami arti Selfharm?
Dijelaskan dalam situs tirto.id unggahan Abdul Hadi, Gangguan self-harm adalah masalah emosional yang kerap diderita remaja, namun tidak menutup kemungkinan anak-anak atau orang dewasa juga mengalaminya.
Selfharm atau Self-Injury dapat dilakukan dengan cara melukai tubuh menggunakan benda tajam, benda tumpul, atau benda-benda yang ada di sekitar. Selfharm juga berarti menyakiti diri sendiri dengan cara menyayat kulit, memukul bagian tubuh, membenturkan kepala ke tembok, atau mencabuti rambut. Banyak juga hal-hal yang tidak terduga lainnya dilakukan untuk menyakiti diri sendiri.
Selfharm umumnya menjadi tanda bahwa seseorang sedang berada dalam kesulitan atau stres berat. Selfharm tidak bermaksud untuk bunuh diri namun hanya untuk melampiaskan emosi dan beban pikiran yang menyakitkan misalnya pada saat marah, cemas, merasa kesepian dan putus asa. Tindakan apapun yang termasuk selfharm dapat menyebabkan cedera dan bahaya yang berisiko tinggi dan berakibat fatal.
Berikut ini termasuk bentuk-bentuk perilaku self-harm yang kerap terjadi.
1. Menggaruk menggunakan benda tajam pada permukaan kulit sampai membekas atau berdarah.
2. Menyayat atau mengukir simbol tertentu pada pergelangan tangan, lengan, kaki, tubuh atau bagian tubuh lainnya.
3. Membenturkan atau memukul diri sendiri hingga memar atau mengalami pendarahan.
4. Menggigit bagian tubuh sampai berdarah atau meninggalkan bekas pada permukaan kulit.
5. Menjambak rambut sendiri dengan kuat atau mencabuti bulu mata atau alis dengan niat untuk menyakiti diri sendiri.
6. Membakar kulit dengan bara api yang ada di rokok ataupun benda lainnya.
7. Menusukkan benda tajam seperti jarum pada area kulit.
Mengapa Self Harm banyak dilakukan oleh Mahasiswa?
Remaja merupakan fase yang rentan, dimana mereka mulai beranjak dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini mereka mulai dihadapkan oleh pilihan yang harus mereka ambil, keputusan yang harus mereka buat, serta tanggung jawab serta konsekuensi yang harus mereka terima akibat tindakannya. Hal-hal tersebut berpotensi meningkatkan stress, yang menyebabkan mereka melakukan selfharm.
Susapto (2018) menyampaikan Mahasiswa merupakan masa peralihan dari sekolah menengah atas ke perguruan tinggi. Mahasiswa yang belum dapat menyesuaikan dengan peran barunya akan rentan terkena stres dan mudah depresi.
Alasan mengenai mengapa Selfharm bisa terjadi pada mahasiswa bisa jadi karena banyaknya tekanan tugas akademik maupun non-akademik yang diberikan atau ketidak mampuan mahasiswa dalam memahami dan menjalankan tugasnya dengan baik hingga membuatnya merasa suatu beban dalam pikiran.
Adapula alasan melakukan tindakan selfharm dikarenakan depresi, merasa terintimidasi, tidak mampu untuk menyelesaikan masalah, merasa tidak kuat menahan emosi, ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang tersekat, merasa kesepian dan putus asa, tidak sanggup mengekspresikan atau mengungkapkan perasaan, dan masih banyak lainnya lagi.
Walaupun demikian, setiap orang yang melakukan selfharm mungkin tidak mengalami hal yang sama seperti diatas. Pasalnya, siapapun bisa terkena selfharm dengan alasan tertentu dari pribadi masing-masing.
Sebagai seorang mahasiswa maraknya kasus selfharm yang dilakukan menurut saya menjadi suatu problem yang harus mendapatkan perhatian lebih. Semua aspek dalam lingkungan sosial harus bisa berperan serta dalam menciptakan tindak pencegahan serta penyembuhan dari isu tersebut. Kasus selfharm bisa menjadi serius apabila dibiarkan saja dan tidak ditangani dengan baik.
Untuk mencegah diri melakukan selfharm perlu dilakukan dengan mencoba bercerita tentang perasaan kepada orang terdekat atau terpercaya, menuliskan perasaan dalam buku diary atau apapun itu, melatih pernapasan untuk menenangkan diri dan mengurangi rasa cemas, mengalihkan fokus perhatian dengan membaca atau mendengarkan musik dan mencari hiburan. Semoga penjelasan tentang apa itu slefharm, mengapa marak dikalangan mahasiswa dan apa latar belakangnya tadi dapat menambah pemahaman kalian ya. Jangan lupa untuk membahagiakan diri sendiri, Love Yourself is a Priority.
