Hari itu senja terasa lebih berat. Langit perlahan meredup, mengantar malam yang penuh keheningan di rumah kecil kami. Aku duduk di tepi tempat tidur, memandangi dompet lusuh yang hanya menyisakan beberapa lembar uang kecil dan koin receh. Bukan jumlah yang cukup untuk membeli lauk, bahkan sekadar untuk bertahan sampai esok pagi. Aku mencoba menenangkan diri, meski hati terasa sesak.
KEMBALI KE ARTIKEL