Habibie menempuh pendidikan teknik penerbangan di Jerman dan meraih gelar doktor di bidang tersebut. Ia berkarir sukses di industri dirgantara Eropa sebelum kembali ke Indonesia. Di bawah Presiden Soeharto, ia diangkat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, di mana ia memimpin pengembangan teknologi dan industri dalam negeri, termasuk PT Dirgantara Indonesia.
Pada tahun 1998, Habibie menjadi Presiden Indonesia menggantikan Soeharto di tengah krisis ekonomi dan politik. Selama masa jabatannya yang singkat, ia mengimplementasikan berbagai reformasi, termasuk kebijakan desentralisasi melalui Undang-Undang Otonomi Daerah, yang memberikan lebih banyak kekuasaan kepada pemerintah daerah. Ia juga membebaskan banyak tahanan politik dan memperkenalkan kebebasan pers.
Selain perannya dalam politik, Habibie juga dikenal sebagai ilmuwan dan insinyur yang berkontribusi signifikan dalam bidang aeronautika. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah pengembangan pesawat N-250, yang merupakan pesawat komersial pertama yang didesain dan diproduksi di Indonesia. Warisannya dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan demokrasi di Indonesia masih dirasakan hingga saat ini. Habibie wafat pada 11 September 2019, meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah bangsa.