Pembentukan opini saat ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pihak-pihak tertentu. Entah itu untuk kepentingan kampanye, bisnis atau mempertahankan kekuasaan. Pencitraan terus dilakukan agar maksud dan tujuan dari pihak tersebut tercapai atau mulus bahkan tidak diganggu hingga melakukan penyerangan untuk menjatuhkan citra pihak lawan.
Saat ini pencitraan itu mulai dilakukan oleh banyak perusahaan ataupun media elektronik. Dalam kondisi tertentu pencitraan itu bahkan sangat efektif dilakukan lewat dunia maya. Salah satu media yang melakukannya adalah antipoe. Media dibawah kendali bakrie group tersebut menangani klien yang cukup besar dan empuk, KPSI dengan la nyolot sebagai ketuanya atau antek-antek beringin yang kekuning-kuningan.
Saat ini mereka juga tengah melakukan perang pencitraan untuk kepentingan bos kuning melalui na nyala untuk menjatuhkan Prof. Djohar. Pencitraan itu dilakiukan dengan membuat tulisan atau perang opini terutama di dunia maya, lewat facebook, twitter bahkan kaskus. SElain itu mereka juga maju lewat majalah yang sudah dikuasi atau dimiliki Bakrie.
http://www.kompasiana.com/rahmadsaifudin
Salah bukti lain adalah la nyala melakukan pencitraan dengan perang yang sangat menjijikkan. Bukan saja menggunakan kata-kata kasar, tetapi juga fitnah yang disebar dengan terstruktur seperti koar-koar tiap hari. Salah satu media yang digunakan adalah Kompasiana ini melalui rahmadsaifudin.
Jadi jangan heran jika banyak hal atau opini menyangkut peranag antara PSSI dengan PSSI abal-abal dibawah La Nyalla Mattalitti selalu mendapatkan counter dari cecunguk-cecunguk la nyala lover. Dia juga patut diduga bekerja sama dengan pihak tertentu bahkan melakukan penyuapan terhadap admin pihak-pihak tertentu agar propaganda menyesatkan yang mereka buat selalu aman dan terlindungi meski mereka melakukan kampanye yang sebenarnya dilarang oleh pihak admin tertentu.
Selain itu mereka juga melakukan teror terhadap media yang miring dalam memberitakan tentang PSSI. Hal ini sengaja dilakukan demi pencitraan mereka.
Pekerjaan kotor itu termasuk membayar beberapa orang termasuk rahmadsaifudin untuk melakukan fitnah dengan berbagai cara. Pada intinya Bakrie ingin mempertahankan kekuasaan di PSSI melalui la nyala dan berdasarkan hal itu pula mereka dibayar.
KEMBALI KE ARTIKEL