Tertunduk malu kian kelabu
Terbiasa lara kian memilu
Enggan bertanya kepada hati
Mengapa hari-harinya sendu
Tanpa ada seseorang yang menderu
Bila bertanya pada hati
Mengapa dirinya terbiasa sendiri
Mungkin hati tak bisa menipu
Bahwa ia sedang dalam kelabu
Senyumnya tak pasti
Bila ia terlihat menawan
Tersiksa senyum menyisik hati
Hatinya penuh dengan belenggu
Lara kian merasa
Tau bahwa hadirnya pudar kian
Diganti dengan seseorang yang baru
Tak tahu bahwa selama ini
Anggapannya hanyalah imajinasi
Seseorang dalam pikirnya
Hanyalah fiktif tak temu
Laksana fatamorgana jauh dipandang hanya angan-angan semu