Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Khulafaur Rasyidin

26 Mei 2015   23:05 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 21634 0

Pengertian Khulafaurrasyidin kata khulafaurrasyidin itu berasal dari bahasa arab yang terdiri dari kata khulafa’ dan rasyidin, khulafa’ itu menunjukkan banyak khalifah, bila satu di sebut khalifah, yang mempunyai arti pemimpin dalam arti orang yanng mengganti kedudukan rasullah SAW sesudah wafat melindungi agama dan siasat (politik) keduniaan agar setiap orang menepati apa yang telah ditentukan oleh batas-batanya dalam melaksanakan hukum-hukum syariat agama islam. Adapun kata Arrasyidin itu berarti arif dan bijaksana. Jadi khulafaurrasyidin mempunyai arti pemimpim yang bijaksana sesudah nabi muhammad wafat. Para khulafaurrasyidin itu adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Mereka itu u terdiri dari para sahabat nabi muhammad SAW yang berkualitas tinggi dan baik adapun sifat-sifat yang dimiliki khulafaurrasyidin sebagai berikut:

a. Arif dan bijaksana

b. Berilmu yang luas dan mendalam

c. Berani bertindak

d. Berkemauan yang keras

e. Berwibawa

f. Belas kasihan dan kasih sayang

g. Berilmu agama yang amat luas serta melaksanakan hukum-hukum islam.

Para sahabat yang disebut sebagai khulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang khalifah, yaitu:

1. Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq

Silsilah dan Kepribadian Abu Bakar Sebelum masuk Islam, Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah. Setelah Abu Bakar masuk Islam namanya diganti oleh Rasulullah menjadi Abdullah. Dan nama Abu Bakar itu pemberian dari kaum muslimin, karena beliau segera masuk Islam. Dan juga mendapat gelar As-Shiddiq (yang membenarkan). Abu Bakar lahir pada tahun 573 M, dua tahun setelah penyerbuan pasukan bergajah untuk menghancurkan Ka’bah yang dipimpin oleh Abrahah dari Yaman.dengan demikian baliau dua tahun lebih muda dari Nabi SAW. Karena Nabi lahir pada tahun gajah, yaitu 571 M. Abu Bakar putra dari Usman (Abu Quhafah) bin Umar bin Ka’ab bin Said bin Taimi bin Murrah bin Ka’ab bin Luayyi bin Ghalib bin Fahrin Attaimi dari Suku Qurais. Perihal perawakan Abu Bakar, menurut riwayat putrinya, Siti Aisyah (Ummul Mukminin) bahwa kulitnya putih, badannya kurus, pipinya tipis, mukanya kurus, matanya cekung, dan keningnya menjorok ke depan. Perihal Akhlaqnya, menurut Ibnu Hisyam beliau terkenal sebagai seorang pemurah, peramah, pndai bergaul dan suka menolong. Abu Bakar juga mempunyai sifat sabar, berani, tegas, dan bijaksana. Karena kesabarannya banyak sahabat masuk Islam karena ajakannya, seperti: Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abdullah bin Mas’ud, dan Arqom bin Abil Arqom.

Sebelum rasulullah wafat, beliau telah menyiapkan sepasukan tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid. tetapi sebelum tentara Usamah jadi berangkat beliau telah wafat. sebagian sahabat ada yang mengusulkan kepada Abu Bakar agar beliau membatalkan pasukan tentara usamah yang diperintahkan rasulullah itu dan dikirim saja untuk memerangi orang-orang yang murtad.

Jasa-jasa Abu Bakar Ash-Shidiq :

1. Menumpas nabi palsu

Ada empat orang yang menamakan dirinya sebagai nabi. padahal islam mengajarkan bahwa Nabi muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman. keempat yang mengaku nabi itu adalah nabi palasu. yaitu Musailamah Al kazab dari bani hanifah di yamamah, Sajah tamimiyah dari bani tamim, Al aswad Al Anshi dari yaman dan tulaihah bin khuwailid dari bani asad di Nejed. Adanya nabi-nabi palsu itu pasti membahayakan kehidupan agama dan negara islam. khalifah Abu Bakar menugaskan pasukan islam untuk menumpas mereka dan pengikut-pengikutnya, penumpasan itu ’berhasil dengan gemilang dibawah pimpinan panglima Khalid bin Walid. Musailamah dibunuh oleh Washy, Al Aswad dibunuh oleh istrinya sendiri, Tulaihah dan Sajad lari dan menyembunyikan diri.

2. Memberantas kaum murtad

Berita wafatnya rasulullah SAW, berakibat menggoyahkan iman bagi orang-orang islam yang masih tipis imannya, banyak orang menyatakan dirinya keluar dari Islam (murtad). tidak mau shalat dan tidak lagi membayar zakat. bahkan ada sementara daerah-daerah memisahkan dari dengan pemerintahan pusat di madinah, sedangkan daerah-daerah yang masih setia adalah Madinah, Mekah dan thaif.Abu Bakar berunding dengan para sahabat yang lain dalam menghadapi para kaum murtad itu. mereka sepakat menyeru agar bertaubat, jika tidak mau sadar, mereka akan dihadapi dengan menggunakan kekerasan. Tetapi usaha lemah lembut dari pemerintahan Islam di Madinah itu mereka abaikan, kaum murtad didukung oleh kekuatan besar kurang lebih 40.000 orang. muslimin menghadapi mereka dengan pasukan yang besar pula, Abu Bakar mengirim ekspedisi dibawah pimpinan Ikhrimah bin Abu Jahal, Syurahbil bin Hasnah, Amru bin Ash, dan khalid bin Walid. Tindakan tegas kaum muslimiin itu dapat melumpuhkan kekuatan kaum murtad, sehingga mereka kembali mentaati perintah syariat Islam.Abu Bakar berhasil dalam usaha ini, sehingga wilayah Islam utuh kembali.

3. Menghadapi kaum yang ingkar zakat.

Banyak diantara kaum muslimin yang pemahaman mereka, terhadap hukum Islam belum mendalam dan imannya masih tipis, mereka beanggapan bahwa kewajiban berzakat hanya semata-mata untuk nabi. karena nabi telah wafat, maka bebaslah mereka dari kewajiban untuk berzakat.padahal zakat adalah salah satu rukun Islam yang harus ditegakkan. Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat menghadapi kaum ingkar zakat itu. meskipun keputusan musyawarah itu tidak bulat, Abu Bakar tetap teguh pada pendiriannya bahwa kewajiban zakat harus dilaksanakan. mereka yang membangkang harus diperangi. sebelum pasukan muslimin dikerahkan, Abu Bakar terlebih dahulu mengirimkan surat kepada pembangkang agar kembali ke Islam. namun sebagian besar mereka tetap bersikeras, karena itu pasukan muslimin pun dikerahkan dan dalam waktu yang relatif singkat pasukan Abu Bakar telah berhasil dengan gemilang. Dengan berhasilnya kaum muslimin ini, keadaan negara Arab kembali tenang, dan suasana umat Islam pun kembali damai.seluruh kabilah taat kembali membayar zakat sebagaimana pada masa rasulullah SAW.

4. Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qu’an.

Akibat peperangan yang sering dialami oleh kaum muslimin, banyak penghafal Al-Qur’an (huffadz) yang gugur sebagai syuhada dalam pertempuran. Jumlahnya tidak kurang dari 70 orang sahabat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dikalangan umat Islam serta kecemasan dihati Umar bin Khattab akan kehilangan ayat suci Al-Qur’an itu. Maka dinasehatkan kepada Abu Bakar agar ayat-ayt Qur’an dikumpulkan. Atas saran-saran dari Umar bin Khattab pada awal 13 H Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Qur’an menjadi Mushaf.

5. Mendirikan Baitul Mal

Baitul mal adalah semacam lembaga kas Negara atau lembaga keuangan. Yang berfungsi menghimpun dana dari orang-orang mampu untuk disalurkan kerpada fakir miskin.

Setelah merintaha selama 2 tahun 3 bulan 10 hari (11 – 13 / 632 – 634 M), khalifah Abu Bakar wafat pada tanggal 21 jumadil Akhir tahun 13 H / 22 Agustus 634 Masehi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun