Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Mendampingi Suami Pengangguran

8 Desember 2015   12:25 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 5916 13
         Seandainya ditanya, bisakah kita bertahan jika biaya makan sehari-hari hanya mengandalkan pada penghasilan istri yang mungkin tidak seberapa? Bila kita mengasihi suami dengan tanpa syarat tentu tidak mustahil tetap mencintainya walau dalam situasi berat seperti ini. Alih-alih mengeluh dan memikirkan perceraian sebaiknya kita para istri menyadari kalau suami pun tidak ingin menjadi seorang pengangguran. Tidak mampu menafkahi keluarga tentu menjadi suatu pukulan berat khususnya bagi seorang pria yang sudah berumah tangga. Harga diri laki-laki terletak pada kemampuannya mencari nafkah. Jadi, suami sudah cukup mendapat malu karena status penganggurannya otomatis menjadi sorotan masyarakat. Jika suami sudah merasa terhina oleh makian istri maka dia akan menilai dirinya seorang yang gagal dan tidak berguna. Apa pun yang dia kerjakan tidak mungkin berhasil bila dia tidak semangat dan pesimis terhadap dirinya sendiri. Suami butuh seseorang untuk membuatnya bangkit kembali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun