Miris rasanya ketika membaca di media adanya penolakan kehadiran wakil presiden bapak Ma'ruf Amin ke Samarinda dengan seruan aksi bertuliskan "Kaltim Berduka Patung Istana Datang ke Samarinda." Ada rasa aneh dalam diri ini membaca dan mendengar kebebasan ekspresi mahasiswa yang memilih kata"
Patung Istana', bagi bapak yang telah dipilih oleh rakyat sebagai wakil presiden dan disahkan oleh perundang-undangan yang berlaku.
KEMBALI KE ARTIKEL