Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

169) "Coba Memahami Si Cucak"

26 Mei 2011   21:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:10 62 0
[caption id="attachment_110786" align="alignright" width="291" caption="Apa salahku, cucak? (google gambar)"][/caption]

..SiCucak akhir-akhir ini agak pendiam. Kemarin sumpek dengan kegelisahannya, kusarankan ke luar rumah dulu. Pilihan ke tempat sahabat bicara yang satu. Perpustakaan sudah lama tak lagi jadi alamat pelariannya. Dia tak lagi tertarik membaca teori di buku yang berderet-deret di situ. Membaca realitas yang terpampang di depan mata dan galau di benaknya saja dia sudah tak mampu lagi. Apa masih ditambah dengan teori-teori yang belum tentu valid dan relevan dengan langkah dan jejak persoalannya.

..Sering kucamkan ke dia: kegelisahan kamu Cak adalah kegelisahan banyak orang. Boleh jadi ada yang blundernya lebih dari kamu. Kamu masih mendingan, karena masih mampu memahami musabab dan refleksinya ke depan. Orang lain tuh terperangah dan melongo dalam ketidakmengertiannya. Ada yang sudah korsluit malah.

..Hm, saya seperti tak  mengerti di mana bagian dari kegelisahan dia. Justru karena mampu memahami kausalitas persoalan, sadar dengan dampaknya, bahkan tahu solusi tapi tak bisa mengimplementasikannya itulah  sampai gelisahnya si Cucak menjadi-jadi. Sadar dan tahu, tapi tak bisa ngapa-ngapain.

..Dia orangnya cerdas hanya masih lebih cerd.. eh cerewet bicaranya. Apa karena itu pelarian atau mekanisme dari kecerdasannya yang tak bisa menemukan tempatnya berpijak? Saya kira begitu. Ah, saya jadi ingat dengan orang pintar yang kelepas, semoga sicucak tidak sampai ke sana. Untung ada saya yang mau mengamini dan menghibur setiap pikiran, teori, dan ketidakaplikasiannya.

..Ah, saya sudahi dulu. Mau ngantuk. Bobo dulu, Cak?! Kegelisahan kamu bisa saya pakai nambah-nambah postingan. Ini sudah yang ke berapa, ya?

..By: Fajar

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun