Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

132) Refleksi: "Jangan Dulu Panggil Saya Om Dan Pak!"

18 April 2011   14:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:40 133 0

(Catatan Bawaan Dari Refleksi Sebelumnya)

. . .Hidup kadang tidak seindah yang kita idamkan. Ada  rasa minder dan tidak klop ketika kita dituntut dan ditempatkan berpikir, bersikap, dan berperilaku layaknya orang yang sudah matang(dewasa), kita justru merasa mentok dan mentah dalam banyak hal. Dipanggil Om dan Pak, saya merasa harus mempertanggungjawabkan sikap ketidakdewasaan, kekurangpengalaman dan ketidakkonsistenan saya selama dan sejauh ini.

. . .Ada masa yang hilang dalam realita hidup ini, tatkala apa yang baik-baik hanya sebatas angan, ide , dan konsep. Lalu pertanyaan itu muncul: ada di mana dan ke mana saya di masa itu. Akan saya jawab nanti dalam goresan tulisan-tulisan saya kemudian.

. . .Jangan panggil saya Om dan Pak. Panggil dulu saya: Mas, sembari mengejar ketertinggalan itu.

. . .Terserah kalau mau dipanggil perak atau perunggu, atau kalau ada yang lebih kurang dari itu. Becande hehehe. Kayak medali saja. Boleh juga, medali(status) bergilir dalam proses mencapai kedewasaan.

. . .Satunya pikiran, kata, dan perbuatan adalah sesuatu yang sangat diharapkan (ideal). Kita hanya sedang berusaha menjadi seperti itu. Silakan yang lain lebih

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun