Suaranya bergetar membacakan bait-bait puisi karyanya dari podium. Kata per kata terucap sangat jelas. Sesekali kedengaran parau dan tercekat, saat bait seperti bergemuruh di dadanya. Kyai itu berdiri di podium sedang membacakan puisinya. Dua puisi yang menjadi medium baginya dalam mengkomunikasikan situasi sosial saat bait-bait itu ditulis.
KEMBALI KE ARTIKEL