Ini tentang kisah memori tahun 2008. 15 tahun lalu, aku mulai berdomisili di Batam seiring dengan pekerjaan yang aku emban disana. Terhitung sejak 2005, selama 6 tahun berdiam di pulau perbatasan dengan Singapura itu bukanlah sebuah cita-cita. Apalagi khususnya Ibu waktu itu tidak mengijinkan, alasannya simple, jauh, menyeberang lautan. Dan jika dibutuhkan sewaktu-waktu untuk pulang ke kampung, ribet. Begitu katanya. Namun aku yakinkan bahwa jaman sekarang transportasi mudah, ada pesawat terbang yang tak butuh waktu lama ke bandara di Solo. “Wah ojo Leee, medeni,” kata Beliau waktu itu. (Wah jangan Nak, menakutkan).
KEMBALI KE ARTIKEL