Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Peluh

21 Desember 2015   18:41 Diperbarui: 21 Desember 2015   21:47 220 10
ketika air susu mulia
membebaskanmu dari enyam dahaga

saat peluh-peluh bercucuran rasa
sekarang hanya kau lihat renta adanya

lupa, engkau haus di umur berkeringat
dan alpa asinnya peluh tangan legam yang mungkin tak sempat
hadir di setiap detak sudut-sudut hitungan waktu
merunyam kesenangan ego sibukmu

lalu dalam usia bebal
membiarkan, benak menggeram berkubang lupakan kasih
yang dulu berbasah melimpahkan bulir-bulir cinta
menghirup peluh bertahunan berkat

tapi, tidak
dirinya kukuh berdiri atas kaki-kaki surga
bahkan saat seakan bibir neraka menyentuhnya
peluhnya sendiri yang menyangga
tanpa kita sadari bahwa
dia mahal untuk berkeluh derita


***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun