Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Hijau

22 April 2015   09:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:48 48 6


***

aku jatuh
melayang diantara pernik tetes dewi hujan
yang memberikan keringat pelepas dahaga
mengalir
jauh diantara kerikil dan batu

aku berguguran
diantara terik yang perlahan berkunjung datang
membawa benih-benih kehidupan
bertabur
bersama uluran tangan saat semi tiba nanti

aku menangis
hanyut diantara kantong plastik
diantara tepian tanah-tanah yang berparas murung
dan telanjang tubuhnya tak lagi molek
bermandi sampah menghias cahaya yang meredup

aku meradang
diantara lidah-lidah pahlawan kesiangan
mengacak-acak rimba atas nama kesejahteraan
menyayat-nyayat udara dengan bualan asap polusi
membunuh langit matahari pemberi hangat nafas
meracuni air dengan tingkah tak beradab lingkungan
dan memperkosa tanah-tanah yang terengah kasih menghidupi

aku menggelegak
diantara kelam nafas ketidakpedulian
tentang keindahan semesta
tentang subur rahim bumi
tentang hijau yang semestinya kian lestari

***

"Selamat Hari Bumi Internasional, 22 April. Cintai tanah berpijak, cintai semesta yang damai.

Jakarta - 22 April 2015
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun