Siapa yang tak senang dan bahagia kala saudara kita mampu meraih kesuksesan, sekecil apapun itu. Berusaha keras dengan semangat untuk maju dan tekun membuahkan hasil yang diidamkan. Itulah yang dirasakan saudara-saudara petani di kawasan Bogor yang mendapatkan binaan soal bercocok tanam dari Agribusiness Development Centre (ADC). Program ADC ini adalah hasil kerjasama Taiwan Technical Mission (TTM) Pemerintah Taiwan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Berkat dari mengikuti binaan program ADC itulah sekitar 100 petani telah ‘lahir’ menjadi petani yang mandiri, professional dengan mampu menyediakan produk berkualitas. Dampaknya kualitas hidup perekonomian mereka pun meningkat. Saat ini para petani yang tersebar dari kawasan sekitar Bogor, seperti Cikarawang, Cibanteng, Cijeruk, Cibungbulang, Dramaga, Taman Sari, Ciampea, Citudaun, Leuwiliang, Cibatuk, Caringin dan lain-lain, telah menguasai keahlian agribisnis yang ditularkan ke warga lain di sekitar mereka.
Adapun hasil pertanian mereka adalah produk sayuran organik, anorganik serta jambu kristal. Banyak macam sayuran organik yang berhasil mereka kembangkan dengan metode binaan ADC, seperti bayam merah, asparagus, pakcoy selada, caisim, baby buncis, bunga ku cai, bawang hijau, kangkung, kailan, tomat, chery, dan lain-lain. Kualitas sayuran tersebut lebih segar karena daunnya utuh, tidak ada bekas gigitan ulat maupun serangga, dan lain lain.
Khusus untuk jambu Kristal yang berasal asli dari Taiwan mampu memproduksi jambu dengan kualitas prima. Jambu rasanya yang manis, renyah sampai ke daging buahnya. Bijinya pun sedikit dengan daging buah yang tebal. Selain itu para petani telah mampu mengemas produk dengan kualitas prima serta sanggup mengelola pemasarannya. Nilai jualnya pun cukup tinggi di pasaran supermarket. Tak heran para petaninya memperoleh keuntungan lebih dibandingkan dijual ke pasar tradisional. Melalui kelompok tani yang tergabung dalam Koperasi Tani Barokah Bersama, mereka mampu mensuplai kebutuhan sayuran sebanyak 8 ton/ bulan untuk kebutuhan ke 43 pusat perbelanjaan di Jakarta. Sebuah nominal yang optimis akan terus berkembang di tahun-tahun selanjutnya.
Buah kemajuan pengetahuan bertani dan diperoleh dari para ahli spesialis Taiwan yang tergabung dalam ADC. Tanah seluas 6 hektar milik IPB ‘disulap’ menjadi lahan percobaan, pelatihan dan pengembangan serta promosi proyek. Para ahli tersebut memberikan binaan keterampilan petani, mengadakan pelatihan terus menerus,aktivitas pertemuan kelompok, kunjungan langsung ke lapangan, penanganan paska panen dan lain-lain. Selama proses penanaman berlangsung, ADC mengontrol secara ketat standar quality control, untuk meningkatkan daya saing di pasaran.
Sujiyono warga Bojongjengkol, Ciampea, Bogor, salah satu petani binaan ADC mengaku mendapatkan pengetahuan tentang bertani sayuran organik dengan baik. Mulai dari pola tanam secara teratur, jarak tanam, pembuatan pestisida organic dan lain-lain. Dia juga terbantu soal pembibitan dengan sistem bayar angsuran saat sudah panen. Selama 3 tahun mengikuti program dari ADC perekonomian keluarganya meningkat. Lahan 2500 meter persegi miliknya bisa dikembangkan secara maksimal.
Tak berbeda dengan Miftah, warga desa Cikarawang Bogor yang menanam sayuran organik di tanah 2000 meter persegi miliknya, hasil panennya mencapai tiga kali lipat dari sebelumnya. Satu hal yang penting diperoleh dari pembelajaran itu selain pengetahuan bertani dengan benar, adalah soal budaya kerja. Dia memahami bagaimana dapat menjadi disiplin dalam bekerja, mengatur waktu dengan baik untuk merawat setiap tanamannya. Seminggu dua kali Miftah mampu menjual sayuran seperti bayam, kangkung, caisim, tomat dan lain-lain ke koperasi ADC. Tentunya dengan kualitas yang terjaga.
Model bercocok tanam yang benar dan menerapkan budaya disiplin kerja terbukti mampu meningkatan penghasilannya para petani mencapai 3 - 4 x lipat dibanding bertani secara tradisional.
Setelah 6 tahun kerjasama IPB dan TTM berjalan, dan para petani binaannya telah mampu mandiri, maka pada 31 Desember 2013, ADC diserahterimakan pihak TTM pemerintah Taiwan kepada IPBuntuk dikelola secara penuh dan aktif. Serah terima diadakan di kantor ADC, desa Cikarang Bogor, dilakukan oleh Pimpinan TTM Lin Yen Jon dan Wakil Rektor IPB bidang Riset dan Kerjasama Prof Anas M Fauzi, disaksikan Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, perwakilan Taipei Economic and Trade Office (TETO) Phoobe Yee. Selanjutnya mulai tahun 2014 ini IPB berperan sebagai pembimbing pihak koperasi untuk mengelola ADC secara penuh.
Salam tani sejahtera. Majulan perekonomian para petani Indonesia!