Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pagupon

7 Juli 2014   08:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:11 167 14


***

masihkah ingat, berapa lama tanah ini dipijak?
atau sudahkah lupa, kapan sumpah itu membara dalam pekik teriak?

aku ingat kawan
tanah ini sekian lama tak pernah ingkar janji
memberikan tubuhnya ikhlas dengan kesuburan suci
menghijaukan rejeki para saudara tani dari belas kasih dewi sri
sekian lama berkasih tanpa pamrih pemujaan
tiada minta diagung lebih dari kadar penciptaan
dan tak pernah bertanya, adakah balasan?

pada tanah ini terpancang pondasi bara api merah dan putih
tergoreskan pada tenger nafas muda para pangeran, raja dan patih
menitis pada akar akar semangat generasi berkiblat amanah
dan menyala berkobar menjilat matahari, rembulan dan tanah

menopang pagupon negeri beratap khatulistiwa
membentang mengikat darah saudara se-nusantara
nyaman berbelas kasih hati laksana taman khayangan
yang sekian lama mengakar dan tersembunyi kehilangan

benar, ini rumah kami
menyejukkan saat eratnya tali toleransi
merajut puing kenangan indah nan silih berganti
meleburkan hati atas cinta kasih semesta sanubari
bersama kepak sayap damai dara merpati
kerana keajaiban ada disini
di negeri ini

apakah itu mimpi?
andaikan iya, kami akan beli!

***
Jakarta - 6 Juli 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun