***
masihkah ingat, berapa lama tanah ini dipijak?
atau sudahkah lupa, kapan sumpah itu membara dalam pekik teriak?
aku ingat kawan
tanah ini sekian lama tak pernah ingkar janji
memberikan tubuhnya ikhlas dengan kesuburan suci
menghijaukan rejeki para saudara tani dari belas kasih dewi sri
sekian lama berkasih tanpa pamrih pemujaan
tiada minta diagung lebih dari kadar penciptaan
dan tak pernah bertanya, adakah balasan?
pada tanah ini terpancang pondasi bara api merah dan putih
tergoreskan pada tenger nafas muda para pangeran, raja dan patih
menitis pada akar akar semangat generasi berkiblat amanah
dan menyala berkobar menjilat matahari, rembulan dan tanah
menopang pagupon negeri beratap khatulistiwa
membentang mengikat darah saudara se-nusantara
nyaman berbelas kasih hati laksana taman khayangan
yang sekian lama mengakar dan tersembunyi kehilangan
benar, ini rumah kami
menyejukkan saat eratnya tali toleransi
merajut puing kenangan indah nan silih berganti
meleburkan hati atas cinta kasih semesta sanubari
bersama kepak sayap damai dara merpati
kerana keajaiban ada disini
di negeri ini
apakah itu mimpi?
andaikan iya, kami akan beli!
***
Jakarta - 6 Juli 2014
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi