Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Tragedi Burung Besi

18 Juli 2014   21:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:57 180 14


***

belum kering airmata hilang sanak saudara
belum tuntas pelipur lara mengobati luka
belum henti segala dera atas musibah melanda
merenggut para terkasih terenggut nyawa

burung besar itu terkapar lagi
tangan tangan api meluluhkan baja dan nadi
urat urat nyawa sekian ratus terhenti
lesap menghilang pergi
korban dari torehan tragedi
menghempaskan sayap sayap besi

tiada musibah tanpa makna
dari campur tangan penguasa alam seisinya
nafas berbatas pada sang penentu takdir semata
manusia apalah daya
bersimpuh pada sang Khaliknya

terjadilah jika dikehendakkan
semudah telapak tangan yang terbalikkan
segampang badai topan menyapu pasir gurun hamparan
tanpa nyanyian pengingat pesan
jika garis takdir itu sudah dituliskan
ketabahan adalah pilihan dari ujian

pesawat MH 17 tragedi
menambah deretan kisah menyayat hati
pada saudara yang hilang tak tentu rimbanya kini
pada tangis anak anak gaza di bawah hujan peluru kendali
atas perang murka manusia yang menyelimuti
atas rasa kemanusiaan yang diinjak arogan kaki kaki
atas angkara jiwa jiwa kosong di dunia belahan planet bumi

burung besar itu terkapar lagi
tangan tangan api meluluhkan baja dan nadi
urat urat nyawa sekian ratus terhenti
lesap menghilang pergi

***

"RIP MH17. Turut berduka cita atas musibah jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina."

Jakarta - 18 Juli 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun