Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Pantura Oh Pantura

20 Juli 2014   18:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:47 268 15


***

tubuhmu tak lekang dimakan jaman masa
membentang membelah kota di pulau jawa
menjelujur barat ke timur antar kota dan desa
pengendali sarana urat nadi perekonomian bangsa

jalur pantura laksana jalan surga
ajang euphoria atas bahagia ragam rasa
bagi para perantau di segala wilayah jawa kota
menghantarkan nafas yang merindu kampung dan desa
setelah sekian lama memeras keringat berjibaku di ibukota

jalurmu vital bagi pengguna transportasi warga
dari mobil, bus dan konvoi motor roda dua
berduyun duyun menapak tubuhmu yang tak rata
atas ritual tahunan mudik lebaran yang segera tiba
riuh rendah rayakan kemenangan suci pesta

pantura oh pantura
pasar tumpah mengikis jalan raya
parasmu terkadang tak mempesona
tubuhmu berlubang lubang sekian dalamnya
tiap tahun renovasi tak berkesudahan akhirnya
macet dan gerah menjadi makanan pokok utama
bagi pemudik yang tak pernah kapok mencumbu pantura

jalur neraka mencoreng wajah pantura
kerikilmu menjadi malaikat pencabut nyawa
bagi mereka yang lengah di jalan raya
merenggut sekian nafas sahabat hamba
hantarkan tangis pilu di hari raya
yang semestinya bermandikan pesta bak raja

pantura oh pantura

***
"Selamat mudik bagi sahabat perantau, waspada dan semoga selamat sampai tujuan"
#AyoMusik2014


Jakarta - 20 Juli 2014
@rahabganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun