***
gerah menjalar sekujur tubuh rembulan penanti
ceritakan tentang hasrat yang melumuri denyut nadi
saat ingin menderu menusuk celah rongga hati
tak sadarkah diri?
bahwa lahir adalah garis pinasti
pun rembulan beranjak pergi
mengendap berselimut tirai hujan dini
dan redup cahayanya memperkosa pagi
demi seraut pujaan wajah sang mentari
atas cinta
serpihan tinggal rasa
dan muram beringsut di lembayung senja
kembali ke peraduan malam fana
tanpa daya
tiada kuasa
pada garis takdir semesta
***
Jakarta - 8 Januari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi