***
kawan - pandang langit luas
susupkan dalam benak-benakmu yang lapang
adakah engkau rasakan angin kebaikan sejati bergelora
di atas detak kehidupan dalam diri nan meraja
dan kita hanya bisa melihatnya
dengan segala keterikatan hati manusia
ulah peristiwa ada karena tangan-tangan semesta
bertabur ragam pedih, gundah nan menyiksa
membakar hati
mengiris tak terperi
buruk di muka dan buruk di hati
lalu tangan perkasa semaikan tawa
hantarkan rona pelangi selepas hujan reda
hingga celah-celah awan mengayomi nafas kehidupan
dan permata langit tersemai menjelma nafas keberkahan
usah risau lelaku
pengaturan sempurna di punggung laju waktu
mungkin buruk akan mendera
dan mungkin baik akan terasa
namun sejatinya segala baik adanya
terbit dan terbenam
terbang maupun karam
menyimpan segala nafas Kebaikan
dan biarkan tetap bersemayam sebagai pilihan
***
Jakarta - 27 Februari 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Puisi Terkait
Terbenam 4
Terbenam 3
Terbenam 2
Terbenam 1