Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

"Pada Hening"

11 Juli 2020   21:23 Diperbarui: 11 Juli 2020   21:18 26 4
Sepoi~sepoi bayu senja masih saja temani seolah jadi sohib kekal.Jiwa terlihat meletih setelah seharian bergumul,dalam nadi peluh pinggiran seorang buruh pasar "Ahh,begitu cepatnya hari waktu terus berganti.Seolah terus bertubi.."gumamnya.Merebahkan tubuh jangkung yang agak kurus,melepas letih di dipan kosnya adalah rutinitas sebelum malam datang....Waktu bergulir malam pun datang selimuti udara mulai dingin.Jiwa meneruskan lamunanya yang belum tuntas ,merenungi apa yang kini Dunia terjadi wabah bikin gundah resah tiap orang."Wah sampai kapan kecemasan akan terus menghantui,tetapi aku harus bertekad berani saja kalau terus cemas tak mungkin sedang kerjaaanku harus berkerumun banyak orang pasar" Jiwa bergumul antara cemas ditambah berita~berita yang kurang mengenakan. "Ahh,biar ku tutup kecemasan dengan kenyakinan bahwa sang pencipta akan tetap melindungi...untuk esok keadaan berganti kembali"Keheningan dalam melingkupi jiwa yang coba berani bertekad untuk tetap berjuang hadapi realitas yang sulit antara ancam wabah tak kasat mata iti walau harus tetap diwaspadai.Lewat keheningan dalam jiwa tersadar berserah hanya pada sang cahaya kasih terletak hidup,mati semua mahkluk di alam fana sarat derita ini..."Hening pun kembali mengiring,jadi saksi perenungan panjangnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun