Pada kalangan masyarakat, memiliki anak sering dianggap sebagai anugerah dan bagian dari perjalanan hidup yang harus dijalani. Namun, ada kalanya keputusan untuk memiliki anak dilakukan dalam kondisi finansial yang belum stabil atau bahkan miskin. Meskipun niat orang tua mungkin baik, situasi seperti ini bisa menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap kesejahteraan anak itu sendiri. Bahkan, ada argumen yang menyatakan bahwa memiliki anak dalam keadaan seperti ini bisa dianggap sebagai "kejahatan" terhadap anak, karena bisa merenggut hak-haknya untuk hidup layak dan sejahtera. Gagasan ini tidak hanya berkaitan dengan isu ekonomi semata, tetapi juga terkait erat dengan Hak Asasi Manusia (HAM) yang melekat pada setiap individu, termasuk anak.
KEMBALI KE ARTIKEL