Terserah kalian menamakah diriku ini pelacur. Terserah! Betul aku mencari uang dengan modal ngangkang. Dengan keringatku sendiri sama seperti buruh dan karyawan jualan keringat, bukan? Kenapa sewot? Kalian hanya mencemooh tanpa sekalipun memberiku uang dan makan. Kalian tidak merasakan kerasnya kehidupan di kota metropolitan Jakarta.
KEMBALI KE ARTIKEL