Berapa besar sih peluang Aburizal jadi Presiden Republik Indonesia?
Tanpa bermaksud mendahului kekuasaan Tuhan dan aspirasi rakyat, marilah kita takar sesuai real politik Indonesia. Mari perhatikan hal-hal di bawah ini sebagai faktor keterpilihan seseorang untuk jadi Presiden RI:
1) Beragama Islam... Selaras dengan mayoritas penduduk pada besaran 80% muslim. Aburizal lulus.
2) Lelaki lebih disukai... Selaras tradisi paternalistik yang masih kuat. Aburizal lulus.
3) Orang Jawa pilihan utama... Nah ini dia Aburizal terganjal. Real politik membuktikan pada jaman Sukarno dan Suharto terjadi Jawanisasi budaya. Unsur serapan bahasa dan pribahasa jawa ke dalam bahasa nasional amat kokoh dan dominan. Begitu juga prilaku "njawani" laku keras. agar gampang gaul di pusat kekuasaan.
Akbar Tanjung adalah contoh politisi Medan yang telah "njawani" dalam bergaul. Orang Medan yang dikenal blak-blakan tidak tercermin pada diri Akbar Tanjung. Dia tau bahwa "nggih"(ya) dan "boten"(tidak) dalam ucapan bisa bermakna kebalikannya. Dia tau bicara blak-blakan bagi priyayi/petinggi itu "saru"(tabu). Dalam perkara ini Aburizal bisa dibilang titisan Akbar Tanjung. The new Akbar Tanjung. Beda dengan Ruhut Sitompul yang tetap bergaya orang Medan punya. Beda dengan Jusuf Kalla yang ajeg Makasar punya.
Lalu masalahnya apa, jal?
Demen nggak demen dalam pertarungan politik tak lepas dari sentimen kedaerahan. Superioritas Jawa belum goyah hingga detik ini. Lumrah. Di dunia manapun begitu. Wong kebetulan pusat kekuasaan nasional berada di tanah pulau Jawa. Maka solusi untuk Aburizal adalah perlunya pensahan atawa restu dari tokoh tokoh sepuh Jawa. Mengingat Rakyat jawa di level akar rumput pedesaan masih butuh wejangan "bade melu sinten" di kotak suara. Ingat budaya patron-client.
4) Bukan kriminal... Nah ini juga ribet. Memang Aburizal dibebaskan pemerintah dari segala azab dan dosa
atas skandal LUMPUR LAPINDO SIDOARJO. Tapi Mana mungkin wong jowo klalen bekas ugal-ugalan perusahaan milik Aburizal?
Kesimpulan Peluang Menang atau Ngejengkan Aburizal.
Peluang terbuka lebar. Dengan dukungan mesin politik Golkar. Pengalaman organisasi. Juga jaringan media massa. Plus melimpah fulus. Digeber sisan tuh doping isu "kangen orde baru" yang identik dengan kejayaan Golkar.
Tapi Poin 3 dan 4 di atas amat mudah diekploitasi oleh lawan politik. Bila perlu dimanipulasi. Hingga Kriminilisasi atas sosok Aburizal mudah digarap. Ini politik, Bung. Nothing impossible.
Maka... Kalau Aburizal anggap remeh batu sandungan-srimpetan-srimpungan di atas, hmm, bisakah jadi Presiden RI? Ngimpiii...!!!
:::