Kalian tau namaku adalah Sultana. Kini ijinkan aku bicara kepada dunia selagi aku mampu membuka mulut untuk bersuara. Kalian mungkin ingin tau apa yang aku alami di dalam istana yang sangat mewah dan megah yang kalian dilarang menginjakkan kaki barang sejenak. Yang kalian tau kami-kami para putri di istana hidup sangat berlimpah harta dan kenikmatan dunia. Namun tahukah kalian bahwa kami adalah burung dalam sangkar emas. Kami tidak punya hak bicara dan tidak punya hak memilih. Semua tergantung kaum lelaki. Bahkan aku seusia dewasa ini pun harus tunduk kepada perintah bocah lelaki.
KEMBALI KE ARTIKEL