Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Ribuan Profesional Malaysia Cari Kerja di Jakarta, Tahukah Depnaker RI..?

11 Maret 2011   14:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52 1233 3
DEPNAKER RI mungkin berharap Talent Corp Malaysia sukses membujuk profesional kerja di Kuala Lumpur. Tapi PM Najib Razak dengan slogan "1malaysia" diraguan memajukan ekonomi. Iming-iming Malaysia 2020 jadi negeri terdepan Asean tak menarik. Pemuda lebih suka serbu job vacancy Jakarta, Singapura, Bangkok, Bandar Seri Begawan, dan Hanoi. Mampukah tenaga kerja Indonesia bersaing dengan mereka? Gerangan apakah penyebab eksodus tenaga kerja Malaysia?

LAPANGAN KERJA JAKARTA

Pasti bangsa Indonesia terkejut. Juga tersanjung. Kok lagi krisis lapangan kerja malah jadi kota tujuan pencari kerja. Bukan mustahil pemandu kerja Malaysia lebih tahu peluang berkarir di perusahaan multi nasional yang berderet di sepanjang Thamrin-Soedirman-Kuningan Jakarta.

Bukan tidak mungkin Depnaker RI lebih sibuk ngurusi lowongan kerja untuk buruh. Sementara untuk jabatan empuk bergaji muluk jatuh ke asing yang jeli memeluk.

POLEMIK PEMUDA DAN TENAGA KERJA MALAYSIA

Adalah PM Najib Razak tahun lalu tercengang disodori data "brain drain" sekitar 1,5 JUTA profesional Malaysia jadi expatriate di negara maju dan sisanya di Asia Tenggara. Ini adalah mimpi buruk menerima kenyataan rakyat sendiri emoh kerja dalam negeri. Bukan karena minus lapangan kerja tapi karena hambatan sosial politik. Generasi muda mendambakan kehidupan modern yang mengapresiasi kebebasan berpolitik dan kemerdekaan aspirasi rakyat.

Dua hambatan itulah yang ditemukan di Malaysia. Index kebebasan bicara dalam skala 1 hingga 7 menempatkan malaysia pada urutan 4, atau 4 terburuk. Bukan rahasia lagi undang undang ISA (Internal Security Act) jadi momok menakutkan bagi warga negara bila salah bicara di muka publik.

REKOMENDASI JOB

Seorang pemandu job Vacancy di situs ön line Malaysia merekomendasikan Jakarta untuk berebut karir. Katanya Jakarta di jln Sudirman sangat modern, nyaman, toleran, asik. Dia menilai etnis jawa paling welcome orang asing, etnis padang kurang welcome. Dan katanya jangan makan di warung padang kalau tdk ingin ditipu uangnya. (Mungkin dia tdk phm bahwa di warung padang semua lauk disajikan di meka tapi bayar yang dimakan saja).

IRONI SEKOLAH KE LUAR NEGERI

Sudah lama bergaung betapa mindernya bangsa Indonesia kalah jumlah dalam pengiriman mahasiswa ke luar negeri. Malu karena Malaysia jauh lebih banyak mengirim padahal jumlah penduduk hanya sepertiga Indonesia. Tapi kini Malaysia MENYESAL. Karena program bea siswa ke luar negeri jadi penyebab intelektual dan profesional emoh gawe di Kuala Lumpur.

Maka progam beasiswa ke luar negeri dipangkas sembari perbaiki mutu universitas Malaysia yang kian merosot.

:: cara jawane: idih kurang ajar, wis disekolahna malah pada minggat, kepriben kyeh..? ::

PM Najib Razak gelisah jika eksodus profesional tidak dicegah. Untuk menjawab hal itu, maka program Talent Corp yang digagasnya digalakkan sejak 1 jan 2011. Misinya untuk merayu pemuda berkarir di dalam negeri. Sekalian gandeng profesional asing untuk bareng membangun Malaysia.

Bahasa agama pun dipakai. Najib menyerukan semangat hijrah untuk pulang kandang. Bahkan pakai jurus tambahan. Dia kirim "Salam 1malaysia" senilai MR.63.000 (Rp.182 juta) kepada 1.255.528 email bangsa Malaysia.

Tak pelak, langkah PM Najib menuai kontroversi karena dinilai sebagian orang tidak mengatasi akar masalah sebenarnya. Jangan jangan seruan hijrah oleh PM Najib Razak akan benar benar terkabul. Yaitu rame rame pindah ke kota/negeri lain. Justru itulah yang sangat ditakuti oleh PM Najib!
***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun