Kisah Intelijen Joko Menangkap Ossama Bin Laden

[caption id="attachment_3041" align="alignleft" width="165" caption="Inteligen Joko"][/caption] Menangkap teroris Ossama Bin Laden ternyata tidak sulit. Itu dibuktikan ketika seorang inteligen muda berhasil membujuk Ossama keluar dari persembunyiannya di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Tanpa tindak kekerasan pula. Gimana ceritannya? Kenapa Ossama dkk terpaksa menyerahkan diri? Alkisah inteligen tsb mendapat ilham dari Presiden Amerika Barrack Obama. Diam-diam dia pergi sendirian ke perbatasan Pakistan-Afghanistan. Sebuah operasi rahasia inteligen yg sangat berbahaya. Misinya menangkap Ossama dkk hidup hidup. Resikonya nyawa si intel melayang. Begitu katemu lokasi pesembunyian dekat gua di bawah bukit dia ingat Obama. Inget ketika obama pidato di istana negara Indonesia dimana obama berseru "BAKSO. NASI GORENG. SATE. ENAAAK...". Si intel pun berseru ke udara: "Al qaeda enaaak... Bom bunuh diri enaaak..." Si intelijen kenthir Joko Erdhianto hanya perlu satu menit menunggu hasil. Benar saja sodara sodara. Ossama dkk keluar dari gua tanpa senjata. Malah semua tertunduk pucat pasi, lalu menyalami inteligen kenthir dg penuh kagum. Joko bangga, puas, juga heran. Ternyata gampang amat nangkep Ossama dkk, lalu nanya, "Tuan Ossama koq mau menyerahkan diri ke saya. Kenapa?" Ossama gemetaran, "Gara gara kamu teriak AL QAEDA ENAK BOM BUNUH DIRI ENAK bikin semua ular kobra keluar dari sarang... Keselamatan kami dalam gua jadi terancam." "Terus, terus, apa hubungannya? Bego semua!!! Pake otak dong kayak saya" Joko penasaran, sembari terus berkacak pinggang. "Mas Joko, ular ular kobra itu marah kalo ada yg teriak teriak. Sekarang mereka sedang bergerak untuk mengejar... Untuk melahap orang yg tadi teriak 'Al qaeda enak... bom bunuh diri enak...'." Ossama menatap muka Joko penuh arti. Joko terkesiap, terlonjak kaget. Semua itu ia lakukan gara-gara dibisiki oleh Ragile, Della Anna, Tyas Santoso, Herry F, Nunik, Deasy, Andee Meridian, Kondo Langit, Bain, Bambank . BARU SADAR DIA DIKERJAIN. Lalu menjerit histeris. SIALAAAAN... OH, TIDAAAAAAAAK.... Tunggang langgang inteligen kenthir lari bagai kesetanan. Terbayang di matanya puluhan ular kobra mulutnya mangap mau mencaplok dirinya.